Ayo Hentikan Aksi Bullying

Stop bullying

Peristiwa bullying sering kali terjadi hal ini sangatlah mengkhawatirkan, karena hal ini sangat merusak mental para pelaku dan yang paling buruk terjadi pada korban bullying. Sebelum kita membahas lebih dalam tentang bulliying, pengertian bullying.


    Istilah kekerasan di kalangan pelajar, sudah ada sejak tahun 1970 lebih dikenal dengan istilah bullying. Seorang pelajar dikatakan sebagai korban bullying ketika ia diketahui secara berulang-ulang terkena tindakan negatif oleh satu atau lebih banyak pelajar lain. Tindakan negatif tersebut termasuk melukai, atau mencoba melukai atau membuat korban merasa tidak nyaman. Tindakan ini dapat dilakukan secara fisik (pemukulan, tendangan, mendorong, mencekik, dll), secara verbal (memanggil dengan nama buruk, mengancam, mengolok-olok, jahil, menyebarkan isu buruk, dll.) atau tindakan lain seperti memasang muka dan melakukan gerakan tubuh yang melecehkan (secara seksual) atau secara terus menerus mengasingkan korban dari kelompoknya.

Stop bullying

Apa itu bullying ?  

Bullying berasal dari kata bully yang memiliki arti kekerasan, menindas, mengancam, mengintimidasi. Arti secara keseluruhan bullying adalah suatu bentuk tindak kekerasan, menindas, mengancam, seseorang untuk mengintimidasi seseorang karena rasa ketidaksukaan terhadap seseorang. Rasa tidak suka ini terjadi adanya perbedaan ras, agama, kemampuan, dll. Perilaku ini dapat menjadi suatu kebiasaan yang dapat merusak kepribadian seseorang. Para korban biasanya mendapatkan suatu pelecehan, ancaman, bahkan kekerasan yang terjadi berulang kali terhadap korban.

  Berikut ini adalah sebuah contoh tindakan yang termasuk kedalam kategori bullying; pelaku baik individual maupun grup secara sengaja menyakiti atau mengancam korban dengan cara:

• menyisihkan seseorang dari pergaulan,
• menyebarkan gosip, mebuat julukan yang bersifat ejekan,
• mengerjai seseorang untuk mempermalukannya,
• mengintimidasi atau mengancam korban,
• melukai secara fisik,
• melakukan pemalakan/ pengompasan.

Peristiwa bullying yang pernah terjadi di indonesia banyak sekali dan sangatlah mengkhawatirkan. Masih ingatkah beredar sebuah video bullying yang sangat ironis karena pelaku seorang mahasiswa universitas swata di indonesia dan korban dari bullying tersebut adalah seorang disabilitas. Dalam peristiwa sangatlah tak terpuji karena korban seorang disabilitas yang diperlakukan semaunya oleh para pelaku. Para pelaku seperti tidak punya rasa kasihan atau iba terhadap korban, malah dibuat lelucon. 

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiwaan univesitas tersebut Irwan Bastian mengatakan, pelaku bullying atau perundungan terhadap mahasiswa merupakan teman satu jurusan dengan korbannya.

"Jadi mereka itu ternyata teman satu kelas (jurusan). Kami sedang mencari tahu fakta-fakta kejadian tersebut," tutur Irwan saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Minggu (16/7/2017).

aksi bullying

Ilustrasi diatas merupakan contoh bullying. Bullying itu sangat menyakitkan bagi korban. Karena tidak seorang pun pantas menjadi korban bullying. Setiap orang memiliki hak untuk diperlakukan dan dihargai secara adil, pantas dan wajar. Bullying memiliki dampak yang negatif bagi perkembangan karakter, baik bagi si korban maupun pelaku. Berikut ini contoh dampak bullying bagi sang korban :

• Depresi
• Rendahnya kepercayaan diri / minder
• Pemalu dan penyendiri
• Merosotnya prestasi akademik
• Merasa terisolasi dalam pergaulan
• Terpikir atau bahkan mencoba untuk bunuh diri

Solusi Ketika Telah Terjadi Bullying:

1. Pendekatan persuasive, personal, melalui teman (peer coaching).
2. Penegakan aturan/sanksi/disiplin sesuai kesepakatan institusi sekolah dan siswa, guru dan sekolah, serta orang tua dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur pemberian sanksi, lebih ditekankan pada penegakan sanksi humanis dan pengabdian kepada masyarakat (student service).
3. Dilakukan komunikasi dan interaksi antar pihak pelaku dan korban, serta orangtua.
4. Ekspose media yang memberikan penekanan munculnya efek negatif terhadap perbuatan bullying sehingga menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar tidak melakukan perbuatan serupa.

       Perilaku ini sebenarnya bisa dicegah jika sekolah dan orangtua memiliki pemahaman yang menyeluruh mengenai anak. Kunci utama dari antisipasi masalah disiplin dan bullying adalah hubungan yang baik dengan anak. Hubungan yang baik akan membuat anak terbuka dan percaya bahwa setiap masalah yang dihadapinya akan bisa diatasi dan bahwa orangtua dan guru akan selalu siap membantunya. Dari sinilah anak kemudian belajar untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang tepat.